Jenis Investasi Yang Wajib Diketahui Investor Pemula

Berinvestasi adalah salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk menambah atau mengembangkan aset Anda. Dengan berinvestasi, Anda bisa mendapatkan pen

Forosla.com - Berinvestasi adalah salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk menambah atau mengembangkan aset Anda. Dengan berinvestasi, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus membuka usaha sendiri.

Jenis Investasi


Semakin dini Anda mulai berinvestasi, semakin banyak potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.

Yang perlu Anda perhatikan, berinvestasi bukan hanya menginvestasikan uang. Anda harus memahami dengan baik jenis, tujuan, risiko dan strategi investasi. Jika tidak, Anda bisa salah langkah dan akhirnya menimbulkan banyak kerugian.

Baca Juga : Tips Jadi Investor Sukses

Jenis Investasi di Indonesia

Bagi yang ingin mengetahui cara berinvestasi yang benar, mari kita mulai lagi memahami investasi dari awal. Dimulai dengan jenis investasi serta kelebihannya masing-masing.

1. Saham 

Salah satu investasi yang sangat populer adalah saham. Anda dapat menuai keuntungan yang signifikan dari modal awal Anda dengan membeli dan menjual saham dengan benar.

Saham secara umum dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal dari seseorang atau pihak, termasuk suatu badan usaha, dalam suatu korporasi atau LLC. Dengan ikut serta dalam penyertaan modal, pihak tersebut berhak menuntut penghasilan perseroan dan kekayaan perseroan, serta berhak menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS).

Jika Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam investasi saham, ada dua keuntungan yang bisa didapat.

Pertama, dividen. Ini adalah bagi hasil yang diberikan oleh perusahaan dan itu berasal dari keuntungan yang dibuat oleh perusahaan. Dividen dibagikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham RUPS.

Jika investor ingin menerima dividen, maka investor tersebut harus menahan saham tersebut dalam jangka waktu yang relatif lama, yaitu sampai kepemilikan saham tersebut berada pada periode dimana ia diakui sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen.

Saat menerima dividen, dividen yang dibagikan oleh perusahaan bisa berupa dividen tunai. Artinya, sebagai pemegang saham, Anda akan mendapatkan dividen tunai dalam jumlah tertentu per lembar saham.

Pilihan lainnya, Anda juga bisa mendapatkan deviden dalam bentuk deviden, artinya setiap pemegang saham diberikan deviden dari sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki investor bertambah seiring dengan pembagian deviden.

Kedua, keuntungan modal. Jika Anda bingung tentang pengertian capital gain, coba simak penjelasan berikut ini. Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Risiko Berinvestasi di Saham

Berinvestasi saham memiliki banyak risiko. Contoh risiko investasi saham antara lain :

  • Capital Loss, tidak seperti capital gain, capital loss adalah situasi di mana investor menjual saham kurang dari harga beli.
  • Risiko Dilikuidasi, Risiko likuidasi adalah suatu keadaan dimana suatu perusahaan yang sahamnya Anda miliki dinyatakan pailit oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan oleh pemiliknya.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang pemerintah yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan dapat dikonversikan. Waktu investasi obligasi bisa menengah atau bisa juga panjang.

Tidak seperti saham yang memberikan ekuitas kepada pembawa, obligasi sebenarnya adalah pinjaman yang Anda berikan kepada perusahaan atau pemerintah.

Meskipun ada tanggal jatuh tempo, bukan berarti obligasi tersebut dimiliki hingga jatuh tempo, karena Anda bisa memperdagangkannya di pasar sekunder.

Ada lima jenis obligasi yangharus kalian tahu .

  1. Pertama, obligasi korporasi, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional, termasuk BUMN dan BUMD.
  2. Kedua, surat berharga negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan pemerintah.
  3. Ketiga, sukuk korporasi yang merupakan instrumen pendapatan tetap.
  4. Keempat, Surat Berharga Syariah (SBSN), yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan syariat Islam.
  5. Kelima, Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang diterbitkan dengan underlying asset sebagai dasar penerbitannya.

Menariknya, ketika berinvestasi di obligasi, Anda sebagai investor tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (kupon), tetapi juga berkesempatan mendapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan harga jual).

Risiko Investasi Obligasi.

  • Pertama, ada risiko bahwa perusahaan tidak akan mampu membayar kupon obligasi dan tidak akan mampu membayar kembali pokok obligasi.
  • Kedua, harga jual obligasi sangat dipengaruhi oleh suku bunga.
  • Ketiga, risiko likuiditas muncul ketika Anda mencoba menjual obligasi, tetapi tidak ada yang mau atau mau membeli tetapi dengan harga yang sangat rendah.

3. Berinvestasi di Reksa Dana

Bagi Anda yang benar-benar baru dalam dunia investasi dan hanya memiliki waktu terbatas, berinvestasi di reksa dana adalah pilihan investasi yang tepat. Pasalnya, reksa dana akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI).

Reksa dana secara umum merupakan wadah penghimpunan uang dari masyarakat (pemodal) untuk diinvestasikan dalam portofolio efek (gabungan dari beberapa efek) oleh seorang manajer investasi.

Nantinya, Anda akan bersantai dan menikmati hasil investasi. Manajer investasilah yang akan mengelola sebagian dari penempatan pasar uang, saham, atau surat utang kita. Manajer investasi juga menentukan komposisi saham yang akan dibeli.

Tak hanya itu, investasi reksa dana pun cukup terjangkau. Nilai investasi awal sangat murah, mulai dari Rp 10.000.

Ada beberapa jenis reksa dana yang harus Anda ketahui:

  • Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana jenis ini memiliki kebijakan investasi 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Risiko investasi ini minimal. Sebaliknya, pengembaliannya juga relatif kecil.

  • Reksa Dana Pendapatan Tetap

Pada reksa dana jenis ini, sebagian besar alokasi investasi (minimal 80%) dilakukan pada efek-efek yang memberikan pendapatan yang stabil. Ambil contoh, utang atau obligasi. Sangat cocok bagi Anda yang memiliki profil investasi konservatif.

  • Reksa Dana Campuran

Reksa dana hybrid mengalokasikan sekitar 79% investasinya pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Anda, dengan profil investor moderat, sedang memilih jenis investasi yang tepat.

  • Reksa Dana Saham

Reksa dana jenis ini memiliki kebijakan investasi minimal 80% dalam satu instrumen saham. Mereka yang memiliki profil agresif sangat cocok ketika memilih investasi ini. Bisa dikatakan reksa dana ini memiliki risiko paling tinggi namun potensi keuntungannya juga paling besar.

  • Reksa Dana syariah

Reksa dana ini adalah keempat reksa dana yang disebutkan di atas tetapi dalam versi yang sah. Artinya, dalam pengelolaan investasi, ketentuan dan prinsipnya mengacu pada ketentuan dan prinsip syariah Islam.

Risiko yang timbul dalam investasi reksa dana antara lain:

  • Pertama, risiko kerentanan.
  • Kedua, risiko likuiditas terkait dengan pencairan dana bersama.
  • Ketiga, risiko gagal bayar karena mitra usaha manajer investasi gagal memenuhi kewajibannya.
  • Keempat: risiko ekonomi dan politik.

4. Berinvestasi Emas

Selain saham, emas merupakan salah satu alat investasi yang banyak diminati masyarakat sejak dulu hingga sekarang. Investasi ini sangat cocok bagi Anda yang ingin memiliki investasi jangka panjang yang cenderung aman. Pasalnya, harga emas cenderung stabil dan terus naik.

Secara umum, ada berbagai bentuk emas yang dapat digunakan sebagai sarana investasi.

  • Pertama, perhiasan emas seperti cincin, kalung, anting, gelang, dll. Yang perlu Anda pahami, ketika emas membuat perhiasan emas sebagai sarana investasi, Anda akan dikenakan biaya produksi saat Anda membeli atau menjualnya kembali.
  • Kedua, emas batangan. Emas batangan tersedia dalam berbagai ukuran 1 gram, 2 gram, 3 gram dan 1000 gram. Harga emas batangan di Indonesia mengikuti harga emas di pasar internasional.
  • Ketiga, koin emas. Berinvestasi dalam koin emas sama dengan jenis emas lainnya yang juga mengikuti nilai tukar mata uang asing dan relatif aman terhadap inflasi.

Di sisi lain, berinvestasi dalam emas juga melibatkan risiko:

  • Membutuhkan ruang penyimpanan yang aman

Jika Anda berinvestasi dalam emas fisik, Anda akan membutuhkan ruang penyimpanan yang aman. Jika gold kamu bertambah, tentunya space yang dibutuhkan juga akan semakin luas. Nah, membuat tempat penyimpanan yang aman tentu membutuhkan biaya tambahan.

  • Rentan terhadap penipuan

Dalam berinvestasi emas, resiko yang harus kita hindari adalah penipuan emas palsu. Ini karena kita tidak begitu mengerti apa yang ada di dalam emas. Karena itu, Anda harus berinvestasi di tempat yang dapat diandalkan.

  • Resiko Kehilangan 

Kerugian merupakan salah satu risiko terbesar dalam berinvestasi emas, terutama emas perhiasan yang digunakan oleh pemiliknya.

5. Investasi Properti

Tanah dan bangunan merupakan investasi jangka panjang yang menjanjikan. Pasalnya, nilai real estate terus meningkat setiap tahunnya.

Ada beberapa alasan mengapa investasi proprrti begitu menarik.

  • Pertama, kepemilikan sudah menjadi kebutuhan dasar. Kedua, risiko yang ditimbulkan oleh investasi real estat sangat rendah.
  • Kedua, properti yang Anda miliki dapat disewakan sehingga Anda dapat memperoleh keuntungan yang besar.

Namun, untuk melakukan investasi ini, ada beberapa risiko yang harus Anda ketahui, yaitu:

  • Jumlah uang yang cukup besar harus disediakan.
  • Beban perawatan yang besar
  • Sifat properti tidak likuid
  • Nilai bangunan dapat menyusut
  • Bangunan dapat dihancurkan jika terjadi bencana

6. Asuransi

Asuransi dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya merupakan bagian yang sama pentingnya dalam perencanaan keuangan.

Manfaat penting dari asuransi adalah memberikan perlindungan atau proteksi dari berbagai hal yang tidak terduga di kemudian hari. Sebut saja kecelakaan, pendidikan, bahkan kematian. Tapi ingat bahwa asuransi bukanlah investasi.

Nah, asuransi itu banyak jenisnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Pertama, asuransi jiwa yang dapat melindungi Anda dari kerugian finansial akibat meninggalnya anggota keluarga yang menjadi tulang punggung.
  • Kedua, asuransi kesehatan yang memberikan jaminan kesehatan jika Anda menderita penyakit tertentu.
  • Ketiga, memberikan pendidikan yang khusus ditujukan bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya.
  • Keempat: Asuransi pensiun yang memberikan perlindungan pada saat seseorang memasuki usia tidak produktif.

© Forosla Indonesia. All rights reserved. Developed by Jago Desain